Sabtu, 02 Juli 2022

Takut Kepada Allah SWT


Di setiap jumat, khotib selalu mengingatkan kembali agar kita selalu berupaya meningkatkan iman dan taqwa atau meraih keimanan dan ketakwaan yang benar kepada Allah. 

Takwa membuat seorang muslim makin berhati-hati dalam menjalani kehidupan dan dalam beribadah kepada Allah SWT, salah satu ciri dari iman dan taqwa adalah munculnya rasa takut di hadapan Allah SWT.  

Rasa takut inilah yang menjadi penjaga kita semua dari mudahnya melakukan perbuatan dosa, Rasa takut ini juga yang akan menjadikan kita bersemangat dalam menyempurnakan atau memurnikan ibadah dan ketaatan kita kepada Allah.

Menurut Ibn al-Qayyim al-Jauziyah, takut kepada Allah SWT itu hukumnya wajib. Karena perasaan takut kepada Allah inilah yang dapat mengantarkan hamba untuk selalu beribadah kepada-Nya dengan penuh ketundukan dan kekhusyukan.

Di dalam QS Al Fatir (35):ayat 28 Allah berfirman.  

إِنَّمَا يَخْشَى ٱللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ ٱلْعُلَمَـٰٓؤُا۟ ۗ

Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, adalah ulama atau orang orang yang memiliki pengetahuan, dimana pengetahuannya itu  membawanya  kepada ketaatan kepada Allah SWT. Jamah, yang paling takut kepada Allah Ta’ala adalah yang paling mengenal Allah SWT. yaitu para malaikat, para nabi, dan para ulama.

Oleh karena itu hendaklah kita senantiasa yakin dan berpegang atas apa yang disampaikan dan dicontohkan para nabi dan para ulama yang memiliki pengetahuan dan kebijaksanaan.

Hendaklah kita tidak berhenti mengkaji ilmu Allah dan kandungan Al Quran hingga akhir hayat kita. Diantara hal-hal yang bisa membantu kita untuk menumbuhkan rasa takut  dan takwa kita kepada Allah SWT adalah dengan mengenal  asma wasifatillah, nama dan sifat Allah SWT.  Ketika kita belajar tentang nama dan sifat Allah banyak amalan dan kepekaan hati akan tumbuh. 

Malikiyaumiddin. Allah adalah penguasa/raja pada hari kebangkitan.  Allahlah yang dapat menolong dan menyelamatkan di hari kiamat. Allahu robbul alamin, pencipta, pengatur dan pemelihara langit bumi dan isinya, jikalau Allah berkehendak menggeser orbit atau membenturkan bumi dan benda langit lainnya, tidak ada  yang bisa  menolak dan juga menolong semua makhluk di alam semesta ini. 

Seraya mengingat bahwa Allah maha melihat dan mengetahui, maha adil dan berkuasa, maka kita munculkan rasa takut akan siksa Allah atas dosa-dosa yang kita perbuat, kita takut akan pengadilan Allah, fitnah dan ujian Allah didunia, serta azab kubur atau azab Allah di neraka jahannam.

Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan jika kamu melahirkan atau menyembunyikan apa yang ada di dalam hatimu, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu . (QS : Al Baqoroh: 284)

Hal lain yang menjadi sumber ketakutan, ketaatan dan ketakwaan kita kepadaAllah adalah pengakuan apabila kita belum mampu melaksanakan kewajinban dari Allah dengan baik, kewajiban terhadap orang tua,  anak-istri kita, terhadap kerabat & tetangga. 

Yang juga dapat menjadi sumber ketakutan, untuk meraih ketaatan dan ketakwaan kita kepada Allah adalah takut takut su’ul khatimah (mendapatkan akhir kehidupan atau kematian yang buruk). Dan juga takut tidak diterimanya amal ibadah yang telah dilakukan.

Ketika asulullah ﷺ menerangkan (QS:Al-Mu’minuun: 60) yang artinya .. dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut. Rasulullah SAW, Mereka yang takut itu bukanlah orang yang meminum khamr atau yang suka mencuri, melainkan mereka yang takut itu adalah orang-orang yang selalu terdepan dan  bersegera  dalam segala kebaikan dalam beriman dan bertakwa kepada Allah, namun bersamaan dengan itu, bersamaan dengan keikhlasan mereka, mereka takut kalau Allah tidak menerima amalan-amalannya itu. 

Takut dihadapan sesuatu yang lebih superior atau lebih kuat dan perkasa disebut Khouf. Rasa takut yang besar di dalam hati kepada Allah disebut khosyah, dan Gejala rasa takut yang masuk kedalam hati dinamakan wajal. Atau getmetar, alladzi idza dzukirallahu wajilat qulubuhum…..bila disebut nama Allah gentar atau gemetarlah hati mereka.. 

Apabila rasa takut itu menyebabkan kita ingin menghindar dari kemaksiatan, maka disebut Rohbah, dan apabila rasa takut itu menimbulkan rasa ingin berbuat kebaikan atau perbuatan yang dicintai Allah, ingin selalu menuju atau mendekat kepada Allah, maka rasa takut itu disebut Raghbah.

Orang yang bertambah iman dan takwanya kepada Allah, maka ketaatannya tumbuh menjadi perasaan yang menyatu antara takut dan harap sekaligus cinta kepada Allah SWT.  

Pada akhirnya keimanan dan ketakwaan kita  akan tumbuh dan berbuah menjadi rasa takut hanya kepada Allah saja dan tidak menyisakan ketakutan kepada apapun atau siapapun.  ketika Qobil ingin membunuh Habil, maka Habil pun berkata :

"Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku lebih takut kepada Allah SWT.

Hadirin jamaah jumat yang dimuliakan Allah, sebagaimana juga buah iman dan takwa para mujahid, para pejuang penegak kebenaran sejak zaman rosululloh, hingga para pahlawan dan pejuang kemerdekaan bangsa kita atau yang masih berjuang di belahan dunia lain saat ini, buah dari keimanan dan ketakwaanya yang benar kepada Allah membuatnya berani, tidak takut menghadapi kematian, melainkan mereka lebih takut kepada Allah dan perintahNya, takut apabila tidak terlibat dalam menegakkan kebenaran dan keadilan di tengah2 masyarakat.

Di awal Dzulhijjah ini, marilah kita sambut kemulyaan bulan terakhir dalam penanggalan Hijriah 1443 H ini, selain dengan burkurban dan shaum, juga dengan memparbanyak ibadah dan dzikir kepada Allah. Marilah kita bertaubat, kembali kepada Allah dan beristigfar, memohon ampunan kepada Allah. 

Kita pertahankan atau tingkatkan sholat lima waktu kita dengan berjamaah di masjid. Kita iringi sholat kita denga sunnah Rowatib, Qobliah dan badiah, sholat tahajjud, dhuha dan sholat syuruq. Kita memperbanyak qiroah, membaca dan menghatamkan Alquran, memperbanyak tilawah,yaitu memahami makna kandungan isi Al Quran dan juga menambah, atau mengulang-ulang hafalan Al Quran kita. 

Kita tingkatkan infaq dan sodaqoh  kita kepada orangtua kita, kepada keluarga kita, kepada tetangga dan fakir miskin yang membutuhkan, di awal bulan Zulhijjah yang mulia ini, karena dan shaum kita di bulan ini akan menghapuskan dosa  tahun lalu dan tahun depan. Dan dzikir ibadah kita di bulan ini akan meningkatkan derajat kita menjadi orang yang dicintai oleh Allah. 

Pahala ibadah kita akan dilipatgandakan oleh Allah, bernilai lebih tinggi dari ibadah paling mulia, jihad fi sabilillah, sebanding dengan pahala orang yang berjuang di jalan Allah dengan seluruh harta dan jiwanya, kemudian ia mati syahid tidak kembali kepada keluarganya. ##

Khotib: H. Didi Kurniawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar